Assalamualaikum....
Alhamdulillah, syukur ku panjatkan kehadrat ilahi, selawat dan salam buat junjungan mulia nabi kita muhammad salla Allahu alaihi wasallam, keluarga, sahabat, para tabi'e, tabi' tabie, dan semuanya berada dibawah naugan Allah hendaknya... aaamin...
Aku melabuh perlahan buntut ku ke atas bangku belakang masjid, cuaca yang agak panas mendesak untuk ku mengeringkan peluh di badan gempal ini.
"Ya Allah, ya Allah, solah... solah" kata seorang baba (ayah) kepada anaknya.
Si anak berlari-lari kecil mendapatkan ayahnya untuk berada pada saf yang sama. Si ayah pula dengan tangkas membetulkan kedudukan si anak. Sungguh nostalgia rasanya..
Tertawa kecil aku melihat telatah si ayah dan si anak ketika mereka solat sebentar tadi, mujur aku telah usai solat bersama imam pertama. Secara jujurnya aku katakan, andai mereka berdua berada disebelah ku tadi, pasti-pasti saja mencari secebis kekhusu'kan terlebih sukar lagi.
Apa tidak lucunya,
- Sebelum solat si ayah menyampaikan sedikit tazkirah (peringatan) buat si anak, si anak diam saja tanda faham.
- Ketika bersolat pula, si anak kelihan sedikit bergerak-gerak, si anak kelihan mula resah dengan apa yang dilakukannya. Si ayah menghayun ringan tangannya membetulkan ke dudukan si anak.
- Masuk saja rakaat ke tiga, si anak bertindak untuk lari dari saf, si ayah dengan tangkas mendapatkan tangan si anak dan memegang erat tangan si anak. Si anak akur dan terus tetap pada saf.
- Bila tiba saat sujud rakaat ke tiga, si anak kelihat sujud terlalu lama sehingga masuk rakaat ke empat, si ayah menguis-menguis si anak dengan kakinya. adui hai... Akhirnya si anak bangkit.
- Si anak menurut saja perlakuan imam sehingga memberi salam, pada pendapat ku usai solat usailah segala tindakan si ayah, rupa-rupanya si anak ini terlalu beruntung, si ayah tidak melepaskan si anak begitu saja, si ayah memberi peringatan terakhir dan menegur tentang solatnya sebentar tadi.
- Kedua mereka bangkit menunaikan solat sunat.. usai saja solat, mereka bangkit, si anak dan si ayah berpimpingan tangan meninggalkan perkarangan masjid.
Dalam hati aku terdetik rasa tajub dengan apa yang dikalakukan oleh si ayah tadi, cukup tabah mendidik si anak. Si anak yang hanya dalam lengkungan umur empat atau lima tahun itu telah diajar apa erti solat dan menyembah tuhan yang esa, masya Allah.
Walaupun tidakan si ayah tadi agak keterlampauan, kerana bergerak-gerak ketika solat bahkan sudah pasti solatnya tidak khusu' kena asyik memerhati dan memikirkan si anak di sebelahnya tapi aku pegun apabila melihat bangsa arab mendidik anak mereka dalam mengenal Tuhannya. Sebab itu, aku tidak dapat menafikan kenapa anak-anak seusia empat tahun sudah mula berlari-lari mencari masjid sekalipun tidak dipimpin oleh ayah atau ibunya. Mereka mengerti, masjid adalah rumah Allah, tempat selayaknya untuk menyembah yang Esa.
Beda sekali dengan suasana di Malaysia bukan???
___________________________________
Nabi bersabda : "Dan ajarkan Anak-anak kamu bersolat ketika umurnya 7 tujuh tahun dan pukulah mereka jika mereka tidak mahu menunaikan solat pada ketika umur mereka 10 tahun".
Ana tidak mahu menggurai panjang mengenai suasana Malaysia kerana kalian maklum dengan kedaan itu, masih ada yang dah berumur 100 tahun tak pernah menjejakkan kaki ke masjid, nauzubillah.. semoga Allah menjauhkan kita dari kejahilan di akhir zaman.
Jom kita menghidupkan masjid, tak lama pun, paling-paling lama 20 minit untuk satu solat, atau 2jam dalam masa satu hari untuk i'tiqaf dalam masjid. Masih berbaki 22 jam untuk anda lakukan hal-hal lain. silakan...
...:: infaqkan diri kalian untuk tuhan kalian, sungguh beruntung kalian ::...
No comments:
Post a Comment